DREAMNEWS ALOR

KITA BOLEH BERHASIL DI SEGALA LINI MANAPUN TETAPI KALAU TIDAK SHOLAT, KALAU TIDAK IBADAH APA GUNA NYA ?? APA LAH GUNAN NYA !!

Apa yang Ditanam Dreamnews Alor Kini Mulai Tumbuh, dan Dunia Harus Tahu!

Budidaya Dreamnews Alor


DreamnewsAlor – Di tengah derasnya arus modernisasi yang sering kali mengabaikan alam, komunitas Dreamnews Alor justru memilih jalan berbeda, kembali ke akar bumi. Melalui gerakan bertajuk Budidaya Hijau Bumi, Dreamnews Alor menanam benih harapan lewat budidaya tumbuhan merindangkan lingkungan sekitar (19/05/25)

Gerakan Dreamnews Alor memulai dengan riset lokal mengenali jenis tumbuhan yang cocok dengan iklim dan karakteristik tanah Alor. Beberapa tumbuhan yang dipilih antara lain mangga, kelengkeng dan sirsak, serta peneduh seperti flamboyan dan mahoni. Penanaman akan dilakukan bertahap di pekarangan rumah warga, halaman sekolah, halaman gereja, halaman masjid dan lahan kosong yang selama ini terbengkalai.

Menurut Bunda, koordinator Dreamnews Alor, gerakan lahir dari keprihatinan atas berkurangnya ruang hijau dan minimnya kesadaran masyarakat terhadap ketahanan pangan lokal.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya tergantung pada pasar. Bayangkan jika setiap rumah punya satu pohon buah, itu sudah jadi benteng pangan kecil yang luar biasa,” ujarnya.

Kini, Dreamnews Alor tengah menyiapkan peta digital lokasi-lokasi penanaman, sehingga hasilnya dapat didokumentasikan dan menjadi bukti konkret bahwa perubahan besar bisa dimulai dari gerakan kecil. Mereka juga merencanakan buku dokumenter berjudul Menanam Harapan di Tanah Terjanji.

Inisiatif Dreamnews Alor memberi pesan kuat bahwa mencintai bumi bukan hanya dengan bicara, tapi dengan aksi nyata. Di tengah isu perubahan iklim dan krisis pangan, komunitas D membuktikan bahwa pemuda dan masyarakat akar rumput bisa jadi garda depan perubahan. Dan ya, apa yang mereka tanam kini mulai tumbuh. Dunia patut melihat dan belajar. (RED)

 

About PENDIDIKAN UNTUK NEGERI

The Dreamnews Alor Community is a community established on February 12, 2022, by six founders: Mukmin, Asmar, Bunda, Dhian, Tyadiana, and Hadat. Its main goal is to improve literacy and numeracy for children in remote areas of the country, especially in regions far from the city and with limited access to education. The community focuses on the fields of education, social issues, religion, politics, and other areas.

0 Reviews :