Dream News Alor Gelar Rangkaian Kegiatan Menyongsong Sumpah Pemuda 2025 di Desa Alor Kecil
Rangkaian Kegiatan: Tadabbur Alam hingga Kajian Ekonomi Pemuda
Kegiatan dimulai sejak pekan kedua Oktober 2025 dengan suasana yang penuh semangat. Peserta memulai agenda dengan tadabbur alam di pesisir Desa Alor Kecil, merenungi makna perjuangan dan kebersamaan di bawah langit biru.
“Tadabbur alam yang dilakukan adalah cara kami mengingatkan diri bahwa manusia harus bersahabat dengan alam. Alam Alor adalah saksi perjuangan dan juga pengingat tanggung jawab,” ujar Bunda Yusfira, Ketua Umum Dream News Alor.
Usai kegiatan refleksi alam, peserta mengikuti kajian manajemen keuangan yang menghadirkan pemateri lokal, Asmar B. Asa, S.Pd, seorang Pemikir muda asal Kalabahi. Dalam materinya, Asmar menekankan pentingnya mengelola keuangan pribadi sejak dini, terutama bagi mahasiswa dan pelajar yang sedang merintis karier akademik.
“Generasi muda Alor harus punya kesadaran finansial. Literasi keuangan bukan cuma soal menabung, tapi bagaimana mengelola penghasilan kecil agar tetap produktif,” ungkap Asmar.
Selain itu, Dream News Alor juga mengadakan Safari Buku — kegiatan membaca bersama anak-anak sekolah dasar di Alor Kecil. Buku-buku yang dibagikan merupakan hasil donasi dari anggota Dream News.
📖 Baca juga: Dream News Alor Lanjutkan Program Pendidikan ke SD Inpres Bungawaru
Bedah Buku dan Refleksi Ekologi
Salah satu sesi yang menarik perhatian peserta adalah bedah buku. Dalam diskusi tersebut, peserta membahas peran pendidikan daerah dan tantangan literasi di wilayah kepulauan seperti Alor.
Maslan Bao menegaskan pentingnya self-learning culture di kalangan pemuda desa:
“Kalau kita tidak menulis dan membaca, siapa yang akan menulis kisah Alor? Literasi bukan hanya soal baca buku, tapi tentang mengerti hidup dan menuliskannya kembali.”
Rangkaian kegiatan juga diselingi dengan refleksi ekologi. Peserta melakukan observasi terhadap kondisi pesisir Alor Kecil yang mulai terdampak oleh sampah plastik. Menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Alor (2024) adanya Ancaman Sampah Plastik di Alor Kegiatan refleksi sekaligus menjadi dasar dari aksi bersih pantai yang akan dilakukan dalam puncak acara kemah pada 1–2 November mendatang.
Makna Sumpah Pemuda di Era Digital
Ketua Dream News Alor, Bunda Yusfira Abdurahman, S.Pd., C.GMC, dalam sambutannya menekankan bahwa peringatan Sumpah Pemuda harus dimaknai ulang di era digital yang penuh disrupsi.
“Sumpah Pemuda menjadi ajang mempersatukan dalam gagasan. Anak muda sekarang harus melek literasi digital, menulis kebenaran, dan menjadi pembawa cahaya dalam dunia informasi,” ujar Yusfira.
Ia juga mengingatkan pentingnya membangun ekosistem media lokal yang kuat agar Alor tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen gagasan.
“Dream News Alor hadir agar anak muda punya tempat menulis berita, menyampaikan pikiran, dan memperjuangkan ide-ide kemajuan daerah,” tambahnya.
📺 Tonton juga: Video Dokumentasi Dream News Alor-Sumpah Pemuda 2025
Acara Puncak: Kemah Reflektif dan Aksi Sosial
Acara puncak peringatan Sumpah Pemuda 2025 akan dilaksanakan pada 1–2 November 2025 di Pantai Alor Kecil, dengan konsep kemah reflektif dan edukatif.
Kegiatan kemah akan mencakup:
-
Kajian tematik: “Pemuda dan Perubahan Sosial di Era Digital.”
-
Renungan malam: Pembacaan puisi perjuangan dan doa lintas generasi.
-
Diskusi kebangsaan: Menggali makna persatuan di tengah keberagaman budaya Alor.
-
Aksi bersih pantai: Melibatkan peserta dan warga sebagai simbol cinta lingkungan.
Menurut Desy Nurbaya, kegiatan yang dilakukan adalah bentuk konkret dari literasi aksi.
“Kita ingin Sumpah Pemuda thidup dalam perbuatan. Membersihkan pantai, berdiskusi, membaca buku, semua itu bagian dari sumpah baru generasi kita,” tuturnya.
Warga dan Peserta Menyambut Positif
Kegiatan juga mendapat dukungan dari aparat desa dan masyarakat. Salah satu masyarakat Desa Alor Kecil, Sudarmawan, menyatakan apresiasinya terhadap gerakan Dream News Alor.
“Anak-anak muda ini luar biasa. Mereka datang bukan untuk hura-hura, tapi untuk belajar dan berbagi. Desa kami merasa terhormat,” katanya.
Salah satu peserta, Umy Koly, mengaku kegiatan ini memberinya sudut pandang baru tentang semangat pemuda.
“Kita belajar banyak hal—dari manajemen diri, menulis, sampai peduli lingkungan. pengalaman yang bikin sadar siapa kita dan mau jadi apa,” ujarnya.
Sementara itu, Rachadad Akbar, peserta asal Kalabahi, menilai kegiatan Dream News Alor bisa menjadi model bagi komunitas lain.
“Kalau setiap desa punya kegiatan seperti ini, saya yakin semangat literasi dan cinta tanah air akan tumbuh dari akar,” katanya.
Analisis: Literasi Sebagai Bentuk Nasionalisme Baru
📖 Baca juga: Banom NU Alor Tebar Kepedulian di hari Santri 2025: "santri Beraksi, Bukan Sekedar Berdoa"l
Penutup: Sumpah Pemuda, Semangat yang Tak Padam
Rangkaian kegiatan Dream News Alor ditutup dengan pembacaan pesan reflektif bersama di tepi pantai.
Dalam pesannya, Yusfira menegaskan bahwa pendidikan dan literasi adalah jalan panjang yang harus terus diperjuangkan.
“Kita tidak menunggu perubahan datang dari luar. Kita sendiri yang menulisnya, membangunnya, dan menjaganya,” ucapnya.
Dream News Alor berencana memperluas kegiatan ke sekolah-sekolah dan madrasah di seluruh kecamatan. Harapannya, gerakan ini menjadi gelombang baru literasi dan nasionalisme yang lahir dari Alor untuk Indonesia.
Penulis: Redaksi
.jpg)
0 Reviews :
Posting Komentar