DREAMNEWS ALOR

KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (HAKTP) di Alor, Puncak Milad Muhammadiyah ke-113 dan Milad STKIP Muhammadiyah Kalabahi ke-11 Momentum Mengokohkan Dakwah Ilmu di Tanah Kenari, PC Pergunu Alor Sampaikan LPJ Keberangkatan 26 Mahasiswa Penerima Beasiswa PP Pergunu, Orang Tua Apresiasi Transparansi,

RRI Alor Undang Dreamnews, Apa Peran Pemuda dalam Menyalakan Obor Perubahan?

Pemuda Alor: Pilar Perubahan Berlandaskan Pancasila

Dreamnewsalor.com – Hari itu, suasana di Kantor RRI Alor terasa berbeda. Bukan sekadar udara pagi Kalabahi yang sejuk, tapi semangat muda yang bergelora memenuhi ruang siar. Komunitas Dreamnews Alor diundang sebagai narasumber dalam acara dialog publik bertema “Pemuda Alor, Pilar Perubahan Berlandaskan Pancasila”, yang digelar oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Alor, Senin (02/06/2025).

Acara yang dipandu oleh Angky-Ko, salah satu penyiar senior RRI Alor, menghadirkan diskusi santai namun bermakna. Hadir pula Maslan bersama tim redaksi RRI, yang menyambut para tamu dengan penuh kehangatan.

“Radio bukan sekadar alat siar, tetapi alat perjuangan. Suara kita harus menjadi cahaya bagi bangsa,” kutipan legendaris Abdurrahman Saleh, pendiri RRI, kembali digaungkan di awal dialog — mengingatkan semua bahwa suara pemuda adalah denyut kehidupan bangsa.

Diskusi dimulai dengan pertanyaan sederhana namun penting: Masihkah Pancasila hidup di hati pemuda hari ini?

Bagi Dreamnews Alor, jawaban itu tegas: masih, dan justru sedang tumbuh kembali dalam bentuk baru — gerakan sosial, pendidikan, dan literasi digital. Dalam sesi siar, perwakilan Dreamnews menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila bukan hanya hafalan teks, tapi prinsip hidup yang harus dihidupkan dalam tindakan sehari-hari.

“Kami ingin membuktikan bahwa menjadi pemuda Pancasilais tidak berarti berhenti di upacara bendera. Ia hidup dalam kegiatan literasi, aksi sosial, dan semangat kolaborasi,” ujar Mukmin Abduragman, mewakili Dreamnews Alor.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Alor 2024, terdapat sekitar 38.000 pemuda berusia 16–30 tahun di kabupaten ini. Dari jumlah itu, sekitar 27% belum memiliki pekerjaan tetap, dan 12% masih berjuang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena keterbatasan biaya dan akses.

Tantangan ini menunjukkan bahwa masih ada jurang antara idealisme pemuda dan kenyataan di lapangan. Namun, seperti disampaikan oleh Maslan dari RRI Alor, semangat dan daya juang generasi muda Alor tidak pernah padam.

“Kami melihat sendiri bagaimana komunitas seperti Dreamnews Alor menciptakan ruang baru bagi anak muda. Dari media sosial hingga lapangan sosial — mereka bergerak dengan hati, bukan sekadar wacana,” ujarnya dalam sesi wawancara singkat.

Komunitas Dreamnews Alor berdiri sejak 2020 dan telah aktif melaksanakan berbagai kegiatan sosial, pelatihan literasi, hingga penguatan kapasitas guru dan siswa di pelosok Alor.
Mereka dikenal sebagai “komunitas pena dari Timur” — karena setiap tulisan mereka lahir dari suara masyarakat yang jarang didengar.

Salah satu kegiatan yang mendapat perhatian luas adalah program literasi “Sekolah Cahaya”, yang mengajarkan anak-anak di wilayah pesisir untuk mengenal jurnalisme dasar dan etika digital.

๐Ÿ“– Baca juga:
➡️ 
Dream News Alor serahkan Al-Quran dan Tanam Pohon di MIS Syahbullah Wahing 

“Kami percaya perubahan besar dimulai dari pena kecil yang berani menulis kebenaran,” tutur Yusfira Abduragman, Ketua Umum Dreamnews Alor.

Dalam sesi kedua diskusi, topik beralih ke peran media dalam menanamkan nilai Pancasila di tengah derasnya arus informasi digital.
Angky-Ko, sebagai penyiar RRI Alor yang sudah dua dekade mengudara, menekankan pentingnya menjaga etika komunikasi publik.

“Banyak orang hari ini cepat menyebar hoaks dan ujaran kebencian. Tapi di radio, kita belajar mendengar. Mendengar itu bagian dari Pancasila — dari nilai kemanusiaan dan musyawarah,” ujarnya.

Diskusi pun berkembang menjadi refleksi bersama. Pemuda Alor dinilai perlu menjadi “penyaring moral” dalam dunia digital, bukan hanya “penyebar informasi”. Dreamnews Alor sepakat, media lokal harus menjadi jembatan, bukan jurang.

Selepas siaran, tim Dreamnews dan kru RRI duduk santai sambil menyeruput kopi khas Alor dari Takpala. Obrolan ringan berujung pada kesepakatan untuk membuat program kolaboratif: “Radio Literasi Alor” — segmen mingguan yang menyoroti kisah inspiratif pemuda lokal.

Rencana tersebut disambut antusias. “Kita ingin agar masyarakat tahu bahwa di Alor banyak anak muda hebat, yang bekerja diam-diam tapi nyata dampaknya,” tambah Maslan.

Dreamnews akan mengisi rubrik literasi dan jurnalisme warga, sementara RRI Alor akan menyiarkan secara rutin melalui kanal RRI Play Go, juga direkam ulang untuk kanal YouTube resmi Dreamnews.

๐ŸŽฅ Tonton juga:
Video Kolaborasi Dreamnews Alor x RRI – Komunitas Dream News Alor Bangun Budaya Literasi Pemuda

Nilai-nilai Pancasila di Alor memiliki wajah yang khas. Gotong royong terlihat dalam setiap kegiatan masyarakat desa; toleransi beragama hidup dalam keseharian; dan keadilan sosial diwujudkan lewat cara masyarakat berbagi hasil bumi dan laut.

Namun, globalisasi sering menggeser cara berpikir generasi muda. Individualisme dan budaya instan mulai terasa. Karena itu, gerakan-gerakan seperti Dreamnews Alor menjadi penting — mereka membawa Pancasila turun dari podium ke kehidupan nyata.

“Pancasila tidak akan punah kalau kita hidupkan dalam tindakan sederhana — saling bantu, saling hormat, dan saling jaga,” tutur Mukmin menutup dialog.

Di penghujung acara, RRI Alor menegaskan komitmennya untuk terus menjadi ruang dialog bagi masyarakat. Bagi Dreamnews Alor, kesempatan ini bukan hanya kehormatan, tetapi juga pengingat bahwa perjuangan masih panjang.

“Kita tidak menunggu perubahan dari Jakarta. Kita mulai dari Alor, dari pena, dari siaran, dari langkah kecil yang berdampak,” kata Yusfira Abduragman, penuh semangat.

Diskusi tersebut bukan sekadar acara radio. Ia menjadi simbol bahwa pemuda Alor sedang bangkit — berpegang pada Pancasila, melangkah dengan solidaritas, dan berbicara dengan nurani.

๐Ÿ“… Tanggal: 02 Juni 2025
✍️ Penulis: Tim Redaksi Dreamnews Alor
๐Ÿ”— Kategori: Inspiratif
๐Ÿ”— Editor: Redaksi DreamNews

About PENDIDIKAN UNTUK NEGERI

The Dreamnews Alor Community is a community established on February 12, 2022, by six founders: Mukmin, Asmar, Bunda, Dhian, Tyadiana, and Hadat. Its main goal is to improve literacy and numeracy for children in remote areas of the country, especially in regions far from the city and with limited access to education. The community focuses on the fields of education, social issues, religion, politics, and other areas.

0 Reviews :