DREAMNEWS ALOR

KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (HAKTP) di Alor, Puncak Milad Muhammadiyah ke-113 dan Milad STKIP Muhammadiyah Kalabahi ke-11 Momentum Mengokohkan Dakwah Ilmu di Tanah Kenari, PC Pergunu Alor Sampaikan LPJ Keberangkatan 26 Mahasiswa Penerima Beasiswa PP Pergunu, Orang Tua Apresiasi Transparansi,

Lengkap, Praktis, dan Terjangkau! Sewa Perlengkapan Pernikahan di Alukae, Desa Lefokusi

Lengkap, Praktis, dan Terjangkau! Sewa Perlengkapan Pernikahan di Alukae, Desa Lefokusi

Dreamnewsalor.com – Menyiapkan pesta pernikahan di Alor kini semakin mudah. Tak perlu lagi repot mencari perlengkapan ke kota atau meminjam ke sana-sini, karena kini telah hadir Wedding Organizer (WO) Alukae, milik Bapak Ruslan Goga, warga Desa Lefokusi, Kecamatan Alor Barat Laut. Dengan konsep “lengkap, praktis, dan terjangkau”, usaha ini menjadi solusi tepat bagi masyarakat yang ingin menyelenggarakan pesta pernikahan dengan nuansa lokal, pelayanan profesional, dan harga bersahabat.

“Kami mulai dari kecil, dulu hanya punya pelaminan dan tenda dua kotak. Sekarang puji Tuhan, sudah bisa sediakan paket lengkap untuk satu pesta penuh,” ujar Ruslan Goga, pemilik WO Alukae, saat ditemui oleh tim Dreamnews Alor, Minggu (20/10/2025).

WO Alukae menawarkan paket lengkap senilai Rp 8.000.000. Dalam paket ini, semua kebutuhan pesta sudah tersedia: mulai dari pelaminan, kursi tamu, lampu hias, tenda, sound system full set, meja tamu, dekorasi kamar pengantin, hingga perlengkapan dapur seperti tungku pembakar sate.

“Biasanya calon pengantin hanya tinggal datang, pilih warna tema, dan tentukan tanggal. Semua kami siapkan, termasuk transportasi alat dan penataan lokasi,” jelas Ruslan.

Bagi yang ingin hemat, WO Alukae juga menyediakan sistem penyewaan satuan, dengan rincian harga sebagai berikut:

  • Kursi: Rp 1.000 per buah

  • Tenda (1 kotak): Rp 250.000

  • Sound system full: Rp 3.000.000

  • Sound setengah: Rp 1.000.000

  • Pelaminan lengkap + dekorasi penuh: Rp 3.500.000

  • Pelaminan ukuran sedang: Rp 1.500.000

  • Pelaminan standar: Rp 1.000.000

Harga ini jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan WO yang berbasis di pusat kota Kalabahi, yang umumnya menawarkan paket di atas Rp 10 juta.

📞 Kontak Pemesanan: 0813-3754-9632 (Ruslan Goga)
📍 Lokasi: Alukae, Desa Lefokusi, Alor Barat Laut.

Ruslan memulai bisnisnya pada tahun 2016 dari hasil tabungan keluarga. Ia bercerita, pada awalnya ia hanya membantu teman yang hendak menikah dengan meminjamkan beberapa perlengkapan. Dari situlah muncul ide untuk menjadikan jasa tersebut sebagai usaha berkelanjutan.

Kini, WO Alukae telah memiliki tiga pekerja tetap dan tujuh tenaga tambahan yang biasanya membantu saat musim pesta ramai—terutama di bulan Mei, Juli, dan Desember. Usaha ini juga banyak melibatkan anak muda setempat sebagai kru panggung dan dekorator.

“Selain cari rezeki, saya ingin anak-anak muda di kampung bisa belajar kerja, tanggung jawab, dan melayani orang,” tutur Ruslan sambil tersenyum.

Dampaknya terasa nyata. Menurut Kepala Desa Lefokusi, Emanuel Kaet, keberadaan WO ini bukan hanya membantu masyarakat secara ekonomi, tetapi juga menggerakkan partisipasi pemuda lokal dalam dunia kerja.

“Mereka tidak hanya belajar teknis, tapi juga belajar manajemen waktu, sopan santun, dan komunikasi dengan tamu. Itu penting,” jelasnya.

Salah satu daya tarik utama WO Alukae adalah konsep “Dekorasi Alor Berbudaya”. Sentuhan lokal tampak dari penggunaan kain tenun motif Kalabahi sebagai elemen dekoratif di pelaminan, meja tamu, hingga latar foto pengantin.

Selain estetika, pendekatan ini juga menjadi bentuk pelestarian budaya. Ruslan menuturkan bahwa setiap motif tenun yang digunakan memiliki makna simbolik. Misalnya, motif Kebang, yang melambangkan kehangatan keluarga, dan motif Molang, yang melambangkan kesetiaan dan kerja sama dalam rumah tangga.

“Kami ingin pesta orang Alor punya identitas. Jangan cuma dekorasi yang mirip kota. Di sini, budaya harus tetap jadi tuan rumah,” tegas Ruslan.

Bisnis WO Alukae tidak berjalan sendiri. Beberapa kali, mereka bekerja sama dengan komunitas Dreamnews Alor dalam kegiatan sosial, seperti mendukung pesta literasi atau hajatan kampung. Kolaborasi semacam ini menciptakan sinergi antara kegiatan budaya, sosial, dan ekonomi masyarakat.

Sebagai contoh, pada kegiatan “Bersih Pantai & Kajian Ilmiah” di Alor Kecil yang diadakan Dreamnews Alor awal November 2025 lalu (baca juga kegiatan pasca Sumpah Pemuda Dreamnews Alor ), Ruslan menyumbangkan perlengkapan tenda dan sound system secara cuma-cuma.

“Kami bantu karena Dreamnews Alor banyak bantu anak-anak muda. Kalau mereka belajar dan aktif, itu sudah investasi masa depan,” kata Ruslan.

Walau usaha ini tumbuh pesat, Ruslan mengakui masih ada tantangan besar, terutama soal transportasi dan penyimpanan alat. Beberapa perlengkapan besar seperti pelaminan dan panggung sering kali harus dibongkar pasang manual karena medan menuju lokasi pelanggan cukup berat.

Selain itu, fluktuasi harga bahan bakar di Alor juga memengaruhi ongkos kirim. 

“Kadang pelanggan dari daerah jauh, seperti Kabola atau Alor Timur Laut, minta harga sama seperti yang dekat. Padahal BBM dan waktu tempuh beda jauh,” ujarnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, ia berencana memperluas gudang penyimpanan dan membuka cabang kecil di pusat kota Kalabahi. Ia juga berharap bisa mendapat dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk pelatihan manajemen usaha kecil dan promosi UMKM lokal.

“Kalau usaha lokal kuat, ekonomi desa juga ikut tumbuh. Pernikahan kan bukan cuma soal pesta, tapi juga menghidupkan banyak orang di sekitarnya,” tambahnya.

Kehadiran WO Alukae menggambarkan fenomena menarik di Alor: munculnya ekonomi mikro berbasis budaya lokal. Dengan menggabungkan tradisi, kreativitas, dan manajemen modern, pelaku usaha seperti Ruslan membuktikan bahwa nilai-nilai lokal bisa menjadi kekuatan ekonomi.

Menurut data BPS Kabupaten Alor tahun 2024, lebih dari 65% ekonomi masyarakat masih bergantung pada sektor informal, termasuk usaha jasa seperti dekorasi, katering, dan penyewaan alat pesta. Artinya, model bisnis berbasis komunitas seperti ini berpotensi besar mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan rumah tangga di wilayah pedesaan.

Baca Juga:

👉 Baca juga Pinang untuk Toleransi, Mahoni untuk Masa Depan

👉 Dream News Alor Gelar Workshop Penulisan Berita

Penulis: Rachadad Akbar

Editor: Mukmin Amsidi

Tag: #UMKMAlor #PernikahanAlor #WOAlukae #DesaLefokusi #EkonomiLokal

About PENDIDIKAN UNTUK NEGERI

The Dreamnews Alor Community is a community established on February 12, 2022, by six founders: Mukmin, Asmar, Bunda, Dhian, Tyadiana, and Hadat. Its main goal is to improve literacy and numeracy for children in remote areas of the country, especially in regions far from the city and with limited access to education. The community focuses on the fields of education, social issues, religion, politics, and other areas.

0 Reviews :