DREAMNEWS ALOR

KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (HAKTP) di Alor, Puncak Milad Muhammadiyah ke-113 dan Milad STKIP Muhammadiyah Kalabahi ke-11 Momentum Mengokohkan Dakwah Ilmu di Tanah Kenari, PC Pergunu Alor Sampaikan LPJ Keberangkatan 26 Mahasiswa Penerima Beasiswa PP Pergunu, Orang Tua Apresiasi Transparansi,

Tuntas Hadir Saat Idul Fitri, Kini Alumni MAN 2013 Hadir dengan Hewan Qurban di Fanating

Alumni MAN 2013 Alor: Qurban yang Menyatukan, Kepedulian yang Tak Pernah Padam

Dreamnewsalor.com — Hari raya Idul Adha 1446 H tahun ini menjadi saksi nyata semangat kebersamaan para alumni MAN 2013 Alor. Dengan penuh keikhlasan, mereka menyerahkan satu ekor kambing qurban ke Masjid Fanating. Hewan qurban tersebut diserahkan langsung oleh perwakilan alumni, yakni Mando, Mukmin, Rully, dan Ikbal, sebagai wujud kepedulian sosial dan rasa syukur kepada Allah SWT (05/06/25).

Meski sederhana, kegiatan tersebut memiliki makna mendalam. Ia bukan sekadar penyerahan hewan qurban, tetapi simbol cinta dan solidaritas lintas waktu di antara sesama alumni dan masyarakat. Dalam suasana penuh keakraban, alumni MAN 2013 kembali hadir bukan hanya sebagai tamu, tetapi bagian dari masyarakat yang tumbuh bersama Fanating.

“Tahun 2025 ini kami komplit. Idul Fitri kami hadir, qurban pun kami hadir. Bantuan tersebut adalah amanah dari seluruh alumni MAN 2013 dan semoga menjadi berkah bagi semuanya,”
ujar Mando, Koordinator penyaluran qurban, kepada Dreamnews Alor usai prosesi penyerahan.

Ikatan Alumni MAN 2013 bukan organisasi besar dengan dana melimpah. Mereka adalah sekelompok sahabat yang terikat oleh masa lalu, namun memilih menjadikannya landasan untuk berbuat kebaikan. Menariknya, setiap kegiatan sosial mereka muncul dari inisiatif kolektif tanpa sponsor besar — murni gotong royong.

Menurut Rully, salah satu perwakilan alumni, ide qurban tahun ini lahir dari obrolan ringan di grup WhatsApp alumni menjelang Idul Adha.

“Awalnya cuma bercanda, ‘Eh, gimana kalau tahun ini kita qurban bareng?’ Eh ternyata banyak yang respon serius. Dalam waktu seminggu, dana terkumpul dan langsung dibelikan kambing dari peternak lokal,” ungkapnya sambil tersenyum.

Kambing yang diserahkan dibeli dari peternak di Desa Alila Selatan, Kabupaten Alor. Langkah kecil ini berdampak besar — bukan hanya membantu masyarakat, tapi juga mendukung ekonomi lokal. Harga kambing di wilayah itu berkisar antara Rp3 juta – Rp4,5 juta, tergantung usia dan berat. Transaksi seperti ini menjadi sirkulasi ekonomi kecil yang tetap bermakna, terutama menjelang Idul Adha.

Masjid Fanating bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan spiritual masyarakat Kalabahi Timur. Setiap tahun, masjid ini menjadi titik berkumpulnya jamaah dari berbagai latar belakang. Karena itu, alumni MAN 2013 memilihnya sebagai lokasi qurban agar manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Menurut Imam Masjid Fanating, Bapak H. Abdullah Karim, kegiatan seperti ini memperkuat rasa persaudaraan di tengah masyarakat.

“Kami berterima kasih kepada para alumni MAN 2013. Mereka bukan hanya datang membawa kambing, tapi membawa semangat kebersamaan yang menular,” ujarnya.

Panitia qurban mencatat, tahun ini total 14 ekor kambing dan 3 ekor sapi disembelih di Masjid Fanating, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 10 ekor kambing dan 2 sapi. Jumlah penerima manfaat juga naik menjadi sekitar 310 kepala keluarga, termasuk warga lanjut usia dan anak yatim.

Bagi masyarakat Alor, semangat berkurban bukan soal besar atau kecilnya jumlah hewan. Ia adalah bentuk nyata keikhlasan. Alumni MAN 2013 membuktikan bahwa solidaritas bisa tumbuh tanpa harus menunggu “mapan”.

“Kita semua masih dalam proses berjuang di bidang masing-masing. Ada yang kerja, ada yang kuliah, tapi kami percaya rezeki yang dibagi justru menambah keberkahan,”
kata Mukmin, salah satu alumni yang kini aktif di bidang pendidikan dan literasi melalui 
Dreamnews Alor

Bagi mereka, Idul Adha bukan hanya perayaan, tetapi pengingat bahwa setiap orang punya tanggung jawab sosial untuk memberi. Dengan cara sederhana — satu ekor kambing — alumni MAN 2013 menanamkan pesan kuat: persaudaraan sejati tak perlu megah, yang penting tulus dan berkelanjutan.

Kegiatan qurban alumni ini menjadi contoh inspiratif bagi generasi muda Alor lainnya. Di tengah arus digital dan gaya hidup serba instan, aksi nyata seperti ini menunjukkan pentingnya keterlibatan sosial dan tanggung jawab moral.

Menurut Sinta Abdurrahman, psikolog pendidikan yang juga pemerhati remaja Alor, kegiatan alumni seperti ini memberi dampak psikologis positif bagi masyarakat.

“Ketika anak muda melihat alumni yang aktif dalam kegiatan sosial, mereka belajar nilai pengabdian dan empati. Itu jauh lebih kuat daripada sekadar ceramah,” ujarnya.

Hal ini sejalan dengan semangat yang selalu digaungkan Dreamnews Alor: membangun literasi sosial dan karakter anak muda melalui aksi nyata. (Baca juga: Saatnya Bangkit, Wahai Pemuda, Jangan Jadikan Orang Tuamu Tumbal Mimpimu )

Selain dimensi spiritual, qurban juga memiliki efek domino pada ekonomi lokal. Berdasarkan data BPS Kabupaten Alor (2024), sektor peternakan rakyat tumbuh sebesar 3,2%, sebagian besar karena meningkatnya permintaan menjelang Idul Adha.

Alumni MAN 2013, dengan membeli hewan qurban langsung dari peternak lokal, turut menjaga rantai ekonomi kecil agar tetap hidup. Inilah yang dimaksud Ketua IKBW Alor, Muhammad Saleh Arsad, dalam kegiatan serupa beberapa hari lalu:

“Kurban bukan hanya ibadah, tapi sarana menggerakkan ekonomi dan memperkuat solidaritas.”
(Baca juga: 
Spirit Qurban IKBW Alor 1446 H: Dari Ibadah Pribadi Menuju Gerakan Sosial

Harapan terbesar para alumni MAN 2013 adalah agar kegiatan ini tidak berhenti di tahun 2025. Mereka berencana menjadikannya program tahunan, bahkan memperluas cakupan penerima manfaat.

“Insya Allah tahun depan kita tambah lagi. Kalau bisa, bukan cuma qurban, tapi juga beasiswa kecil untuk adik-adik MAN,”
kata Ikbal, salah satu alumni yang kini bekerja di sektor swasta di Kupang.

Program lanjutan tersebut diharapkan melibatkan lebih banyak alumni lintas angkatan, termasuk MAN 2012 dan MAN 2014. Dengan begitu, gerakan sosial ini bisa menjadi rantai kebaikan yang tak putus, menanamkan budaya peduli di kalangan generasi muda Alor.

Qurban Alumni MAN 2013 di Masjid Fanating bukan sekadar cerita tahunan. Ia adalah gambaran kecil dari wajah Alor yang penuh kepedulian. Di tengah segala keterbatasan, selalu ada tangan-tangan muda yang memilih untuk memberi.

Di Fanating, seekor kambing menjadi simbol cinta. Tapi lebih dari itu, ia menjadi penanda bahwa nilai-nilai keislaman dan kebersamaan masih hidup di hati masyarakat Alor.

Baca Juga:

Penulis: Mukmin Amsidi
Editor: Sardian, S.M
Tag: #AlumniMAN2013 #QurbanAlor #DreamnewsAlor #SolidaritasUmat #IdulAdha1446H

About PENDIDIKAN UNTUK NEGERI

The Dreamnews Alor Community is a community established on February 12, 2022, by six founders: Mukmin, Asmar, Bunda, Dhian, Tyadiana, and Hadat. Its main goal is to improve literacy and numeracy for children in remote areas of the country, especially in regions far from the city and with limited access to education. The community focuses on the fields of education, social issues, religion, politics, and other areas.

0 Reviews :