DREAMNEWS ALOR

KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (HAKTP) di Alor, Puncak Milad Muhammadiyah ke-113 dan Milad STKIP Muhammadiyah Kalabahi ke-11 Momentum Mengokohkan Dakwah Ilmu di Tanah Kenari, PC Pergunu Alor Sampaikan LPJ Keberangkatan 26 Mahasiswa Penerima Beasiswa PP Pergunu, Orang Tua Apresiasi Transparansi,

Kapolres Alor Buka Resmi MPAB Ke-9 Ikatan Mahasiswa Pulau Pantar Tahun 2025

Kapolres Alor Buka Resmi MPAB Ke-9 Ikatan Mahasiswa Pulau Pantar Tahun 2025


Dreamnewsalor.com — Aula Hotel Adi Dharma, berubah menjadi lautan semangat mahasiswa. Puluhan anak muda dari Ikatan Mahasiswa Pulau Pantar (IMP2) memenuhi ruangan dengan wajah antusias menyambut momentum bersejarah: Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) ke-9. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kapolres Alor, AKBP Nur Azhari, S.H., dalam suasana khidmat dan penuh kebersamaan. (25/09/25)

Turut hadir berbagai tokoh seperti mantan Rektor Universitas Tribuana Kalabahi (Untrib), Alvons Gorang, S.Sos, MM, yang juga menjadi Dewan Penasehat IMP2, serta perwakilan dari Pemkab Alor, HMI, PMKRI, Dream News Alor, dan sejumlah organisasi kepemudaan lainnya.

“Mahasiswa bukan hanya belajar untuk diri sendiri, tapi juga menyiapkan diri sebagai penjaga masa depan bangsa,” ujar Kapolres dalam sambutannya.

MPAB ke-9 yang berlangsung hingga 28 September 2025 ini mengangkat tema:

“Menumbuhkan Kader yang Berintegritas dan Loyalitas Berorganisasi dengan Semangat Kebangsaan.”

Tema ini mencerminkan semangat IMP2 dalam menumbuhkan generasi muda Alor, khususnya Pulau Pantar, agar siap bersaing dalam arus perubahan sosial dan pembangunan daerah.


Ketua Umum IMP2, Amos, menegaskan bahwa organisasi bukan sekadar tempat berkumpul, melainkan wadah pembentukan karakter dan mental pemimpin masa depan.

“Kita tidak ingin hanya banyak anggota, tapi kuat dalam kualitas. IMP2 adalah rumah kaderisasi, bukan tempat singgah sementara,” ujarnya lantang.

(Baca juga:  Dream News Alor Yayasan Bina Insan Nuhawala dan Donatur Serahkan Iqro untuk TPQ Al-Hidayah Nuhawala

Amos juga menyoroti rendahnya kualitas SDM di Alor, terutama di kalangan muda yang kerap terjebak pada konflik sosial. Menurutnya, IMP2 hadir untuk mengubah paradigma itu — dari reaktif menjadi produktif, dari konflik menuju kontribusi.

Sementara itu, Habibi Maley, salah satu pengurus senior IMP2, mengapresiasi kehadiran Kapolres Alor. Ia menyebut momentum ini sebagai tanda bahwa IMP2 sudah diakui lintas wilayah.

“Juragan yang baik tidak lahir di laut tenang, tapi dari badai besar. Begitu juga kader IMP2 — ditempa dalam dinamika agar tangguh,” ujarnya dengan gaya khasnya yang memotivasi.

Dewan Penasehat IMP2, Alvons Gorang, menambahkan bahwa organisasi akan terus hidup selama ada regenerasi yang sehat.


Menurutnya, IMP2 kini mulai menapaki posisi strategis di Alor karena mampu melahirkan kader aktif yang berkontribusi di berbagai bidang, baik akademik, sosial, maupun publikasi media lokal seperti Dream News Alor.

“Saya lihat kader IMP2 banyak tampil di ruang publik. Ini bukti bahwa proses kaderisasi berjalan sehat dan berdampak,” tegasnya.

Kapolres AKBP Nur Azhari dalam arahannya menekankan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan, bukan bagian dari masalah sosial. Ia mengingatkan agar mahasiswa tidak ikut terjebak dalam arus negatif seperti tawuran, miras, dan penyebaran hoaks.

“Mahasiswa adalah calon cendekiawan. Jadilah solusi, bukan sumber masalah. Siswa yang ‘maha’ harus berpikir besar,” ucapnya.

Ia juga menyinggung soal keterbatasan personel kepolisian di Kabupaten Alor. Dari kebutuhan ideal lebih dari 1.000 personel, Polres Alor saat ini hanya memiliki sekitar 350–380 anggota, sementara rata-rata menangani lebih dari 800 kasus setiap tahun.
Namun, Azhari memastikan semua proses hukum dilakukan profesional tanpa rekayasa.

“Kami tetap bekerja objektif dengan keterbatasan yang ada. Karena itu, kami butuh dukungan mahasiswa untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban,” katanya.

Kegiatan MPAB ke-9 ini bukan sekadar agenda tahunan. Di baliknya, tersimpan nilai strategis: bagaimana organisasi daerah seperti IMP2 mampu menjembatani kesenjangan antara kampus dan masyarakat.
Dalam konteks pembangunan manusia Alor, organisasi seperti IMP2 memiliki peran penting sebagai ruang latihan kepemimpinan yang berbasis nilai lokal dan nasionalisme.

Jika sebelumnya mahasiswa hanya dianggap simbol kritis, kini mereka diharapkan menjadi bagian dari solusi pembangunan — mulai dari literasi digital, kesadaran sosial, hingga advokasi kebijakan publik daerah.

“IMP2 sudah mulai masuk ke isu-isu sosial konkret. Ini sinyal baik bagi regenerasi mahasiswa daerah,” ujar salah satu akademisi muda Untrib yang ikut hadir.

Acara pembukaan ditutup dengan doa bersama dan deklarasi resmi pembukaan MPAB oleh Kapolres Alor. Suara tepuk tangan bergema di aula — menandai awal perjalanan kader baru IMP2 yang siap ditempa selama empat hari ke depan melalui serangkaian pelatihan, diskusi, dan malam refleksi kebangsaan.

“Dengan ini, saya nyatakan resmi dibuka Masa Penerimaan Anggota Baru ke-9 Ikatan Mahasiswa Pulau Pantar Tahun 2025,” ujar Kapolres disambut gemuruh tepuk tangan hadirin.

Kegiatan ini menjadi penegas bahwa IMP2 bukan sekadar organisasi mahasiswa, melainkan laboratorium kepemimpinan muda Alor yang siap menjawab tantangan masa depan.

Dengan semangat kebersamaan dan dorongan dari berbagai pihak, IMP2 diharapkan terus melahirkan kader yang bukan hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan peduli terhadap tanah kelahiran mereka — Pulau Pantar dan Kabupaten Alor.

(Redaksi: Dream News Alor — “Merekam Gerak, Menginspirasi Daerah”)

About PENDIDIKAN UNTUK NEGERI

The Dreamnews Alor Community is a community established on February 12, 2022, by six founders: Mukmin, Asmar, Bunda, Dhian, Tyadiana, and Hadat. Its main goal is to improve literacy and numeracy for children in remote areas of the country, especially in regions far from the city and with limited access to education. The community focuses on the fields of education, social issues, religion, politics, and other areas.

0 Reviews :