HYMNE DREAM NEWS ALOR
Di Tanah Alor,
Mentari Terbt
Bawa Cahaya,
Harapan dan Mimpi
Di sudut sepi,
kami berjuang
Untuk literasi,
demi masa depan
Dream News
Alor, Sinar dalam gelap
Kisah perjuangan,
ditiap lembar kertas
Dengan penah
dan buku, kita melangkah
Menyuluh jalan
meraih impian
Anak-anak
kecil, mata penuh tanya
Mencari ilmu,
ditengah badai duka
Kami hadir di
sini, membawa sinar
Berjuang bersama,
untuk masa depan cerah
Dream News
Alor, Sinar dalam gelap
Kisah perjuangan,
ditiap lembar kertas
Dengan penah
dan buku, kita melangkah-langkah
Menyuluh jalan
meraih impian
Walau langkah
berat, takkan kami menyerah, di setiap kata tersimpan harapan
Kami percaya
suatu hari nanti, literasi tumbuh di bumi alor ini.
Dream News
Alor, Sinar dalam gelap
Kisah perjuangan,
ditiap lembar kertas
Dengan penah
dan buku, kita melangkah-langkah
Menyuluh jalan
meraih impian
Di tanah alor, tak akan kami menyerah
Tapi semangat
kami tak akan pernah padam.
Karya : Mukmin Amsidi
Aransemen +
Vocal : AI
PENJELASAN
HYMNE DREAM NEWS ALOR Cahaya Literasi dari Ujung Timur Nusantara
Dreamnewsalor.com — Di sebuah sore di Kalabahi, suara lembut seorang anak membaca lirik Hymne Dream News Alor terdengar menggetarkan. Lagu itu bukan sekadar untaian nada; ia adalah cermin perjuangan, semangat, dan cita-cita besar para pejuang literasi dari tanah seribu Moko. Lagu ini lahir dari tangan Mukmin Amsidi, pendiri sekaligus salah satu penggerak utama gerakan literasi Dream News Alor.
“Hymne ini bukan dibuat untuk sekadar dinyanyikan. Ini adalah doa yang dinyanyikan dengan tinta perjuangan,” ujar Mukmin saat diwawancarai di sekretariat Dream News Alor, Senin (10/09/2025).
Bait pertama lagu ini berbunyi:
Di Tanah Alor, Mentari Terbit
Bawa Cahaya, Harapan dan Mimpi
Di sudut sepi, kami berjuang
Untuk literasi, demi masa depan.
Kalimat ini menggambarkan denyut nadi Dream News Alor: membawa cahaya harapan di tengah keterbatasan. Mukmin menjelaskan bahwa inspirasi lagu ini datang dari perjalanan lapangan bersama tim Dream News Alor ke desa-desa pelosok seperti Alila Selatan, Dulolong, dan Probur Utara—daerah yang hingga kini masih minim akses bacaan anak.
“Kami pernah datang ke satu desa, anak-anak belajar membaca dari koran bekas. Di situ saya sadar, literasi bukan hanya soal buku, tapi soal martabat manusia,” ujarnya.
📖 Baca juga: Dream News Alor mengadakan pelatihan jurnal untuk kalangan muda
Hymne Dream News Alor diciptakan dengan aransemen dan vokal berbasis AI (Artificial Intelligence), sebagai simbol sinergi antara teknologi dan nilai-nilai lokal. Aransemen digital itu dikerjakan sepenuhnya oleh Mukmin dengan bantuan platform musik berbasis kecerdasan buatan.
“Saya ingin menunjukkan bahwa literasi digital dan kreativitas bisa berpadu. Anak Alor tidak harus takut dengan teknologi; justru harus bersahabat dengannya,” tegasnya.
🎧 Tonton juga: Hymne Dream News Alor - D.Hedgehog Project
Lagu ini kini menjadi pengiring dalam berbagai kegiatan literasi yang dilakukan Dream News Alor di sekolah dan kampung binaan. Anak-anak dilatih tidak hanya membaca dan menulis, tapi juga menanamkan rasa bangga terhadap tanah kelahiran mereka.
Dalam bait refreinnya tertulis:
Dream News Alor, sinar dalam gelap
Kisah perjuangan di tiap lembar kertas
Dengan pena dan buku, kita melangkah
Menyuluh jalan meraih impian.
Frasa “sinar dalam gelap” bukan sembarang metafora. Ia menggambarkan kenyataan bahwa banyak anak di Alor yang masih hidup dalam “gelap informasi”. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Alor tahun 2024, tingkat literasi fungsional anak usia 9–15 tahun di wilayah pedalaman masih di bawah 68%.
“Kami datang bukan membawa banyak uang, tapi membawa semangat. Buku pertama yang kami bawa ke TPQ Moepali bahkan hasil patungan anak-anak muda,” kenang Mukmin dengan tawa kecil.
Setiap baris dalam hymne ini adalah refleksi kerja lapangan. Dream News Alor bukan sekadar media berita; ia adalah gerakan sosial berbasis jurnalisme literasi. Lewat artikel, lagu, dan video dokumenter, lembaga ini menghubungkan kisah nyata dari pelosok Alor ke ruang digital nasional.
Salah satu proyek yang tengah berjalan adalah program “Buku Jalanan Nusa Kenari”, di mana relawan berkeliling kampung menggunakan motor bak membawa rak buku. Dalam kegiatan tersebut, lagu Hymne Dream News Alor selalu menjadi pembuka acara.
“Anak-anak langsung ikut nyanyi. Padahal mereka belum tahu maknanya dalam, tapi mereka merasa bagian dari sesuatu yang besar,” tutur Yusfira Abdurahman, Ketua Umum Dream News Alor.
📚 Baca juga: Dream News Alor serahkan Al-Quran dan Tanam Pohon di MIS Syahbullah Wahing
Menariknya, lagu ini tidak berhenti pada komunitas lokal saja. Beberapa sekolah di Kalabahi sudah mulai menggunakan Hymne Dream News Alor sebagai lagu pembuka kegiatan literasi dan lomba baca puisi. Bahkan, Dinas Perpustakaan Kabupaten Alor mengusulkan agar lagu ini dijadikan hymne gerakan literasi daerah.
“Lagu ini mengandung pesan yang kuat tentang kebersamaan dan harapan. Kami ingin jadikan ini simbol gerakan membaca di Alor,” kata Ridwan Iho, S.Sos., M.Pd Kepala Perpustakaan Daerah.
Selain itu, Mukmin juga sedang menyiapkan versi video klip yang menampilkan anak-anak dari berbagai desa di Alor—mulai dari Kabola, Pantar Barat, hingga Mataru—agar lagu ini menjadi suara bersama anak-anak Alor.
Bait terakhir dari hymne berbunyi:
Walau langkah berat, takkan kami menyerah,
di setiap kata tersimpan harapan.
Kami percaya suatu hari nanti,
literasi tumbuh di bumi Alor ini.
Kalimat itu menjadi semacam manifesto moral bagi para relawan Dream News Alor. Bahwa perjuangan mereka bukan hanya tentang mendirikan taman baca, tapi menumbuhkan kesadaran bahwa membaca adalah jalan menuju kemerdekaan berpikir.
“Kami ingin agar anak-anak Alor tidak hanya bisa baca, tapi bisa menulis, bisa berpikir kritis, bisa bercita-cita tinggi,” ucap Mukmin menutup wawancara.
Hymne Dream News Alor adalah simbol bahwa dari ujung timur Indonesia, ada nyala kecil yang tak padam. Nyala itu datang dari anak-anak yang membaca di bawah cahaya lampu pelita, dari relawan yang mengetik berita di tengah hujan, dan dari masyarakat yang percaya bahwa literasi bisa mengubah nasib.
“Kami tidak sedang mencari popularitas, kami sedang menyalakan lilin di tengah gelap,” tulis Mukmin dalam catatan harian literasinya.
Dan kini, setiap kali lagu Hymne Dream News Alor dinyanyikan, bukan hanya nada yang terdengar—melainkan harapan, keyakinan, dan cinta untuk tanah Alor.
🎵 Dengarkan Hymne Dream News Alor di YouTube: Klik di sini !
📖 Baca juga artikel terkait:
-
Dream News Alor serahkan Al-Quran dan Tanam Pohon di MIS Syahbullah Wahing
Dream News Alor mengadakan pelatihan jurnal untuk kalangan muda
.png)
0 Reviews :
Posting Komentar