DREAMNEWS ALOR

Dialog Kebangsaan AMAN Alor Suara Kaum Muda dalam Setahun Kepemimpinan Prabowo–Gibran, Kita Punya Andil Mendorong Ruang Aman bagi Perempuan dan Anak di Alor, Dream News Alor Gelar Kemping Pasca Sumpah Pemuda di Alor Kecil, Dream News Alor Gelar Rangkaian Kegiatan Menyongsong Sumpah Pemuda 2025 di Desa Alor Kecil,

HYMNE DREAM NEWS ALOR

HYMNE DREAM NEWS ALOR


Di Tanah Alor, Mentari Terbt

Bawa Cahaya, Harapan dan Mimpi

Di sudut sepi, kami berjuang

Untuk literasi, demi masa depan


Dream News Alor, Sinar dalam gelap

Kisah perjuangan, ditiap lembar kertas

Dengan penah dan buku, kita melangkah

Menyuluh jalan meraih impian

 

Anak-anak kecil, mata penuh tanya

Mencari ilmu, ditengah badai duka

 

Kami hadir di sini, membawa sinar

Berjuang bersama, untuk masa depan cerah

 

Dream News Alor, Sinar dalam gelap

Kisah perjuangan, ditiap lembar kertas

Dengan penah dan buku, kita melangkah-langkah

Menyuluh jalan meraih impian

 

Walau langkah berat, takkan kami menyerah, di setiap kata tersimpan harapan

Kami percaya suatu hari nanti, literasi tumbuh di bumi alor ini.

 

Dream News Alor, Sinar dalam gelap

Kisah perjuangan, ditiap lembar kertas

Dengan penah dan buku, kita melangkah-langkah

Menyuluh jalan meraih impian

 

 Di tanah alor, tak akan kami menyerah

Tapi semangat kami tak akan pernah padam.

 

Karya                                     : Mukmin Amsidi

Aransemen + Vocal           : AI


PENJELASAN

HYMNE DREAM NEWS ALOR Cahaya Literasi dari Ujung Timur Nusantara

Dreamnewsalor.com — Di sebuah sore di Kalabahi, suara lembut seorang anak membaca lirik Hymne Dream News Alor terdengar menggetarkan. Lagu itu bukan sekadar untaian nada; ia adalah cermin perjuangan, semangat, dan cita-cita besar para pejuang literasi dari tanah seribu Moko. Lagu ini lahir dari tangan Mukmin Amsidi, pendiri sekaligus salah satu penggerak utama gerakan literasi Dream News Alor.

“Hymne ini bukan dibuat untuk sekadar dinyanyikan. Ini adalah doa yang dinyanyikan dengan tinta perjuangan,” ujar Mukmin saat diwawancarai di sekretariat Dream News Alor, Senin (10/09/2025).

Bait pertama lagu ini berbunyi:

Di Tanah Alor, Mentari Terbit
Bawa Cahaya, Harapan dan Mimpi
Di sudut sepi, kami berjuang
Untuk literasi, demi masa depan.

Kalimat ini menggambarkan denyut nadi Dream News Alor: membawa cahaya harapan di tengah keterbatasan. Mukmin menjelaskan bahwa inspirasi lagu ini datang dari perjalanan lapangan bersama tim Dream News Alor ke desa-desa pelosok seperti Alila Selatan, Dulolong, dan Probur Utara—daerah yang hingga kini masih minim akses bacaan anak.

“Kami pernah datang ke satu desa, anak-anak belajar membaca dari koran bekas. Di situ saya sadar, literasi bukan hanya soal buku, tapi soal martabat manusia,” ujarnya.

📖 Baca juga: Dream News Alor mengadakan pelatihan jurnal untuk kalangan muda 

Hymne Dream News Alor diciptakan dengan aransemen dan vokal berbasis AI (Artificial Intelligence), sebagai simbol sinergi antara teknologi dan nilai-nilai lokal. Aransemen digital itu dikerjakan sepenuhnya oleh Mukmin dengan bantuan platform musik berbasis kecerdasan buatan.

“Saya ingin menunjukkan bahwa literasi digital dan kreativitas bisa berpadu. Anak Alor tidak harus takut dengan teknologi; justru harus bersahabat dengannya,” tegasnya.

🎧 Tonton juga: Hymne Dream News Alor - D.Hedgehog Project 

Lagu ini kini menjadi pengiring dalam berbagai kegiatan literasi yang dilakukan Dream News Alor di sekolah dan kampung binaan. Anak-anak dilatih tidak hanya membaca dan menulis, tapi juga menanamkan rasa bangga terhadap tanah kelahiran mereka.

Dalam bait refreinnya tertulis:

Dream News Alor, sinar dalam gelap
Kisah perjuangan di tiap lembar kertas
Dengan pena dan buku, kita melangkah
Menyuluh jalan meraih impian.

Frasa “sinar dalam gelap” bukan sembarang metafora. Ia menggambarkan kenyataan bahwa banyak anak di Alor yang masih hidup dalam “gelap informasi”. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Alor tahun 2024, tingkat literasi fungsional anak usia 9–15 tahun di wilayah pedalaman masih di bawah 68%.

“Kami datang bukan membawa banyak uang, tapi membawa semangat. Buku pertama yang kami bawa ke TPQ Moepali bahkan hasil patungan anak-anak muda,” kenang Mukmin dengan tawa kecil.

Setiap baris dalam hymne ini adalah refleksi kerja lapangan. Dream News Alor bukan sekadar media berita; ia adalah gerakan sosial berbasis jurnalisme literasi. Lewat artikel, lagu, dan video dokumenter, lembaga ini menghubungkan kisah nyata dari pelosok Alor ke ruang digital nasional.

Salah satu proyek yang tengah berjalan adalah program “Buku Jalanan Nusa Kenari”, di mana relawan berkeliling kampung menggunakan motor bak membawa rak buku. Dalam kegiatan tersebut, lagu Hymne Dream News Alor selalu menjadi pembuka acara.

“Anak-anak langsung ikut nyanyi. Padahal mereka belum tahu maknanya dalam, tapi mereka merasa bagian dari sesuatu yang besar,” tutur Yusfira Abdurahman, Ketua Umum Dream News Alor.

📚 Baca juga: Dream News Alor serahkan Al-Quran dan Tanam Pohon di MIS Syahbullah Wahing 

Menariknya, lagu ini tidak berhenti pada komunitas lokal saja. Beberapa sekolah di Kalabahi sudah mulai menggunakan Hymne Dream News Alor sebagai lagu pembuka kegiatan literasi dan lomba baca puisi. Bahkan, Dinas Perpustakaan Kabupaten Alor mengusulkan agar lagu ini dijadikan hymne gerakan literasi daerah.

“Lagu ini mengandung pesan yang kuat tentang kebersamaan dan harapan. Kami ingin jadikan ini simbol gerakan membaca di Alor,” kata Ridwan Iho, S.Sos., M.Pd Kepala Perpustakaan Daerah.

Selain itu, Mukmin juga sedang menyiapkan versi video klip yang menampilkan anak-anak dari berbagai desa di Alor—mulai dari Kabola, Pantar Barat, hingga Mataru—agar lagu ini menjadi suara bersama anak-anak Alor.

Bait terakhir dari hymne berbunyi:

Walau langkah berat, takkan kami menyerah,
di setiap kata tersimpan harapan.
Kami percaya suatu hari nanti,
literasi tumbuh di bumi Alor ini.

Kalimat itu menjadi semacam manifesto moral bagi para relawan Dream News Alor. Bahwa perjuangan mereka bukan hanya tentang mendirikan taman baca, tapi menumbuhkan kesadaran bahwa membaca adalah jalan menuju kemerdekaan berpikir.

“Kami ingin agar anak-anak Alor tidak hanya bisa baca, tapi bisa menulis, bisa berpikir kritis, bisa bercita-cita tinggi,” ucap Mukmin menutup wawancara.

Hymne Dream News Alor adalah simbol bahwa dari ujung timur Indonesia, ada nyala kecil yang tak padam. Nyala itu datang dari anak-anak yang membaca di bawah cahaya lampu pelita, dari relawan yang mengetik berita di tengah hujan, dan dari masyarakat yang percaya bahwa literasi bisa mengubah nasib.

“Kami tidak sedang mencari popularitas, kami sedang menyalakan lilin di tengah gelap,” tulis Mukmin dalam catatan harian literasinya.

Dan kini, setiap kali lagu Hymne Dream News Alor dinyanyikan, bukan hanya nada yang terdengar—melainkan harapan, keyakinan, dan cinta untuk tanah Alor.

🎵 Dengarkan Hymne Dream News Alor di YouTube: Klik di sini ! 

📖 Baca juga artikel terkait:

 

 

About PENDIDIKAN UNTUK NEGERI

The Dreamnews Alor Community is a community established on February 12, 2022, by six founders: Mukmin, Asmar, Bunda, Dhian, Tyadiana, and Hadat. Its main goal is to improve literacy and numeracy for children in remote areas of the country, especially in regions far from the city and with limited access to education. The community focuses on the fields of education, social issues, religion, politics, and other areas.

0 Reviews :