IMP2 dan Dream News Alor Gelar Aksi Damai, Fokus pada Pendidikan dan Pembangunan Pulau Pantar
Dreamnewsalor.com – Suasana depan Kantor Bupati Alor , tampak dipenuhi semangat muda. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Pulau Pantar (IMP2) bersama Dream News Alor melakukan aksi damai dengan membaw
a berbagai spanduk berisi pesan moral tentang pendidikan, pembangunan daerah, dan transparansi kebijakan publik (08/09/25).
Dipimpin oleh Ketua Umum IMP2, Amos J. A. Kallung, dan Ketua Umum Dream News Alor, Bunda Yusfira Abdurahman, massa aksi berjalan tertib sejak pagi. Mereka mengawali kegiatan dengan doa bersama di depan kantor bupati, lalu menyampaikan orasi dan menyerahkan naskah pernyataan sikap kepada perwakilan pemerintah daerah.
“Ini bukan soal siapa melawan siapa. Ini soal bagaimana kita memastikan Pulau Pantar tidak tertinggal dalam arus pembangunan Alor,” tegas Amos Kallung dalam orasinya. Ia menambahkan, banyak kebijakan pembangunan masih terpusat di wilayah utama, sementara daerah-daerah kepulauan seperti Pantar kerap mendapat porsi kecil.
Isu utama yang diangkat dalam aksi damai tersebut adalah pendidikan. Para mahasiswa menilai bahwa akses pendidikan di Pulau Pantar masih jauh dari kata merata. Banyak sekolah masih kekurangan guru, minim sarana belajar, dan tidak memiliki jaringan internet yang stabil.
Menurut data Dinas Pendidikan Kabupaten Alor (2024), terdapat lebih dari 70 sekolah dasar dan menengah di wilayah Pantar, namun hanya 40% yang memiliki fasilitas laboratorium sederhana. Beberapa sekolah bahkan masih menggunakan papan tulis kayu dan ruang belajar sementara akibat keterbatasan dana.
Dalam pernyataannya, Bunda Yusfira Abdurahman, Ketua Dream News Alor, menekankan bahwa isu pendidikan tidak bisa dikesampingkan dalam setiap arah pembangunan daerah.
“Kalau kita bicara masa depan, maka kita bicara guru, murid, dan buku. Tanpa itu, pembangunan hanya jadi jargon,” ujarnya kepada wartawan Dream News Alor di sela aksi.
Ia juga menambahkan bahwa Dream News Alor akan terus melakukan pendampingan literasi di sekolah-sekolah terpencil di Pantar dan sekitarnya.
Baca juga: ๐ Dream News Alor Serahkan Al-Qur’an dan Tanam Pohon di MIS Syahbullah Wahing
Dalam dokumen tuntutan yang diserahkan ke pemerintah daerah, terdapat lebih dari 20 poin penting, di antaranya:
-
Mendukung mutasi ASN sesuai prosedur dan aturan yang berlaku.
-
Menertibkan koperasi yang tidak memiliki legalitas jelas.
-
Menindaklanjuti rekomendasi Komisi I DPRD tentang dana desa 20% ketahanan pangan.
-
Mendorong percepatan pemekaran desa dan kecamatan di Pulau Pantar.
-
Mempercepat penelitian administrasi Daerah Otonomi Baru (DOB) Pulau Pantar.
-
Menghidupkan kembali produksi garam di Desa Ekajaya, Kecamatan Pantar Tengah.
-
Membangun terminal BBM dan Pasar Rakyat untuk menunjang ekonomi lokal.
Amos Kallung menjelaskan bahwa Pulau Pantar punya potensi besar yang belum dioptimalkan. Dari hasil bumi seperti mente dan asam, hingga wisata Gunung Sirung dan Pantai Delaki, semua bisa menopang ekonomi masyarakat jika ada dukungan kebijakan yang jelas.
“Kami bukan hanya datang menuntut. Kami membawa data, membawa harapan, dan menawarkan solusi,” tambahnya.
Dalam wawancara dengan DreamnewsAlor.com, Abdul Karim Bala, seorang guru di Kecamatan Pantar Tengah, menyebut bahwa aksi mahasiswa ini mewakili suara masyarakat kecil.
“Kami di lapangan tahu betul bagaimana susahnya akses pendidikan. Kadang anak-anak harus jalan kaki sejauh lima kilometer untuk sampai ke sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Lydia Taling, dosen pendidikan di Kalabahi, menilai aksi seperti ini penting karena mengingatkan pemerintah agar pembangunan tidak sekadar fisik, tapi juga menyentuh manusia.
“Bangun jalan penting, tapi bangun karakter dan pikiran jauh lebih penting,” ungkapnya.
Dream News Alor bukan hanya media, tetapi juga komunitas literasi dan advokasi sosial yang aktif sejak 2020. Mereka kerap menggelar kegiatan seperti Safari Buku, Bedah Buku, Penanaman Pohon, dan Kajian Pendidikan.
Program ini menjadi bagian dari upaya membentuk ekosistem media yang bukan hanya melaporkan, tapi juga menggerakkan perubahan sosial.
Beberapa dokumentasi kegiatan Dream News Alor dapat dilihat di kanal resmi mereka:
๐ฅ Tonton: Refleksi Sumpah Pemuda Dream News Alor 2025
Selain kepada pemerintah daerah, massa juga menyampaikan tuntutan ke DPRD Kabupaten Alor agar lebih aktif menjalankan fungsi pengawasan, khususnya terkait pengelolaan dana desa 20% ketahanan pangan, serta ke Kejaksaan Negeri Alor agar memastikan penegakan hukum berjalan tanpa tebang pilih.
Jika lembaga hukum bisa bekerja independen, rakyat akan percaya pada sistem, tegas Bunda Yusfira.
Berbeda dari aksi-aksi sebelumnya, kegiatan ini berlangsung tertib, damai, dan beradab. Tidak ada bentrokan, tidak ada tindakan anarkis. Justru di akhir kegiatan, massa membersihkan area sekitar Kantor Bupati dan melakukan doa bersama untuk keselamatan Kabupaten Alor.
Aksi ini menjadi simbol bahwa perlawanan bisa dilakukan dengan cara bermartabat. Mahasiswa dan pemuda hadir bukan untuk melawan, tapi untuk mengawal nurani pembangunan.
Jika ditilik dari sejarah, Pulau Pantar sudah lama menjadi wilayah dengan kekayaan sumber daya alam melimpah, namun belum memperoleh perhatian proporsional. Banyak potensi wisata dan pertanian belum digarap serius karena kendala akses transportasi dan kebijakan yang tidak merata.
Kini, melalui aksi damai yang dipimpin oleh IMP2 dan Dream News Alor, gelombang kesadaran baru sedang tumbuh: bahwa pembangunan harus berpihak pada daerah pinggiran. Bahwa pemerataan adalah keadilan sosial yang dijamin konstitusi.
Sebagaimana pesan terakhir dari orasi Amos Kallung:
“Kami datang dengan suara, bukan amarah. Dengan harapan, bukan kebencian. Karena Alor akan besar bila semua anak muda berdiri untuk tanahnya.”
Baca juga ๐ Dream News Alor Gelar Tadabbur Alam dan Bedah Buku Menyongsong Sumpah Pemuda 2025
(RED / Dream News Alor – Tim Jurnalis Muda)
๐ Kalabahi, Kabupaten Alor
๐
Dipublikasikan: 10 September 2025
.png)
0 Reviews :
Posting Komentar