DREAMNEWS ALOR

Banom NU Alor Gelar Santunan Sosial di Momen Hari Santri Nasional 2025

Kisah Nabi Muhammad SAW Saat Menggembala Kambing #Bagian 22

 


Ketika Nabi Muhammad SAW masih kecil, beliau tinggal di rumah pamannya, Abu Thalib. Sejak kecil, kehidupan beliau tidak bergelimang harta. Ayahnya, Abdullah, telah meninggal sebelum beliau lahir, dan ibunya, Aminah, wafat ketika beliau berusia enam tahun. Setelah itu, beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Muththalib, sampai kakeknya pun meninggal dunia. Maka tanggung jawab besar memelihara Nabi Muhammad SAW kecil jatuh ke tangan Abu Thalib, saudara kandung Abdullah.

Abu Thalib mencintai Nabi Muhammad SAW seperti anaknya sendiri. Ia tahu betul keponakannya bukan anak biasa. Sejak kecil Nabi Muhammad SAW tenang, sopan, jarang berbicara tanpa perlu, dan selalu membantu tanpa disuruh. Di rumah yang sederhana itu, beliau tumbuh dengan kasih sayang, tetapi juga dengan kesadaran bahwa kehidupan keluarganya tidak mudah. Abu Thalib memiliki banyak anak, sedangkan penghasilannya terbatas.

Ketika usia Nabi Muhammad SAW mendekati masa remaja, beliau mulai membantu pamannya dengan bekerja. Di Makkah pada masa itu, pekerjaan yang paling mudah dijalankan oleh anak muda adalah menggembala kambing. Maka beliau pun mulai menggembala kambing milik penduduk Makkah. Kadang kambing itu milik pamannya, kadang milik orang lain yang menitipkan hewan untuk dijaga dengan upah beberapa qirath.

Setiap pagi, beliau keluar dari rumah membawa tongkat kayu dan seikat tali. Waktu itu udara Makkah masih sejuk, embun menempel di batu-batu kecil di lereng-lereng bukit. Suara kambing yang mengembik terdengar bersahutan dari berbagai arah. Beliau menggiring kambing-kambing itu ke arah lembah di luar kota, mencari tempat yang masih ada rumput hijau dan sumber air.

Beliau berjalan di depan, langkahnya tenang, matanya memperhatikan satu per satu hewan yang digiringnya. Bila ada yang menjauh dari rombongan, beliau memanggilnya dengan lembut dan menggiringnya kembali ke tengah kawanan. Kadang beliau duduk di atas batu besar, mengawasi dari jauh sambil memegang tongkat. Kambing-kambing itu menyebar mencari makanan, sedangkan beliau tetap awas menjaga agar tidak ada yang hilang.

Siang hari di Makkah terasa terik. Udara panas menekan dari segala arah. Dalam keadaan seperti itu, beliau sering berteduh di bawah bayangan batu besar atau pohon kecil yang tumbuh di antara pasir dan batu. Sambil menunggu kambing-kambingnya makan, beliau duduk diam, sesekali menatap langit, atau memperbaiki tali yang digunakan untuk menuntun hewan.

Kadang-kadang, anak-anak muda lain yang juga menggembala kambing lewat di tempat yang sama. Mereka berbincang sejenak, lalu berpisah menuju arah yang berbeda. Nabi Muhammad SAW muda tidak banyak bicara, tetapi tutur katanya selalu lembut. Anak-anak gembala lain menghormatinya karena kejujurannya dan ketenangan sikapnya. Tidak pernah ada yang melihat beliau berselisih, apalagi bertengkar.

Menjelang sore, ketika matahari mulai condong ke barat, beliau menggiring kambing-kambing itu pulang. Kawanan itu berjalan pelan, sebagian berlari kecil, sebagian masih sibuk makan rumput di tepi jalan. Beliau memastikan semuanya kembali lengkap. Tidak pernah satu pun kambing yang hilang atau terluka selama diasuh olehnya. Orang-orang Makkah yang mempercayakan kambing kepada beliau selalu merasa tenang, karena mereka tahu Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengabaikan amanah.

Suatu hari, Abu Thalib memperhatikan keponakannya pulang dengan membawa kambing dalam keadaan sehat dan gemuk. Ia tersenyum dan berkata kepada Nabi Muhammad SAW,

“Engkau bekerja seperti orang dewasa, padahal engkau masih sangat muda.” Nabi Muhammad SAW menjawab dengan tenang,

“Aku ingin meringankan beban paman.” Sejak itu Abu Thalib semakin yakin bahwa keponakannya kelak akan menjadi orang besar.

Ada pula hari-hari ketika hujan turun di sekitar Makkah. Jalur menuju tempat penggembalaan menjadi licin dan berlumpur. Kambing-kambing sering terpeleset atau terperosok ke lubang kecil. Muhammad selalu turun tangan menolong. Ia mengangkat kambing itu dengan hati-hati, membersihkan kakinya dari lumpur, lalu menuntunnya kembali. Setiap sore, beliau membawa kawanan pulang dalam keadaan aman.

Kadang malam tiba sebelum beliau sampai ke kota. Dalam keadaan gelap, beliau memegang tongkat dengan satu tangan dan lentera kecil di tangan lainnya. Suara gemericik kaki kambing di bebatuan menjadi teman sepanjang jalan. Di langit, bintang-bintang bersinar terang di atas bukit-bukit Makkah. Dalam kesunyian itu, beliau melangkah mantap, tidak tergesa, seolah telah hafal setiap batu di sepanjang jalan.

Pekerjaan menggembala berlangsung bertahun-tahun. Semakin lama, orang-orang di sekitar Makkah makin mengenal nama Nabi Muhammad SAW muda. Bila ada yang kehilangan kambing atau butuh seseorang untuk menjaganya, mereka berkata,

“Percayakan saja kepada anak Abu Thalib itu. Ia tidak pernah lalai.”

Bahkan, anak-anak kecil yang menggembala bersama beliau sering meniru caranya meniup seruling atau bersiul pelan untuk memanggil kambing.

Pada masa itu, Makkah bukanlah kota yang subur. Rumput hanya tumbuh di musim tertentu. Bila musim panas datang, para penggembala harus berjalan lebih jauh, kadang sampai ke lereng bukit Tihamah. Nabi Muhammad SAW muda juga pernah berjalan sejauh itu. Ia membawa kantong air kecil dari kulit kambing dan sepotong roti yang disimpan di kain. Bila lapar, beliau duduk di bawah batu besar, makan dengan tenang, lalu melanjutkan perjalanan.

Kadang, saat istirahat, beliau membantu penggembala lain menambal tali yang putus atau mencarikan kambing yang tersesat. Semua yang bekerja bersamanya tahu, jika Nabi Muhammad SAW berkata akan menemukan kambing yang hilang, maka kambing itu pasti ditemukan. Ia hafal jalan, hafal arah, dan hafal setiap lekukan tanah di padang Makkah.

Suatu sore, ketika beliau kembali membawa kambing, beberapa orang tua duduk di depan Ka’bah memperhatikannya. Mereka berkata satu sama lain,

“Anak itu berbeda. Lihatlah caranya berjalan, caranya menuntun kambing, seolah ia menjaga sesuatu yang sangat berharga.”

Seorang yang lain menimpali, “Itu anak Abdullah, keponakan Abu Thalib. Dia selalu tampak tenang.”

Ucapan itu tersebar di kalangan Quraisy, dan semakin banyak yang mempercayakan ternak mereka kepada beliau.

Sejak remaja, Nabi Muhammad SAW dikenal karena pekerjaannya itu. Ia tidak malu menjadi penggembala. Pagi berangkat, sore pulang, begitu terus setiap hari. Tidak ada keluhan dari bibirnya. Wajahnya selalu bersih, matanya lembut, dan senyumnya menenangkan siapa pun yang melihat.

Ketika beliau beranjak dewasa dan mulai berdagang, kenangan masa menggembala itu tidak pernah hilang. Banyak orang Quraisy yang masih mengingat bagaimana dulu beliau menjaga kambing mereka dengan jujur dan rajin. Di antara mereka ada yang berkata,

“Kami mengenalnya sejak muda, ia adalah orang yang paling dapat dipercaya di antara kami.”

Maka sejak masa kecil hingga remaja, kehidupan Nabi Muhammad SAW selalu dipenuhi kerja keras dan ketulusan. Beliau membantu pamannya secara lahir, dan juga menjaga nama baik keluarga dengan tanggung jawab. Tidak ada satu pun kisah yang menceritakan beliau lalai, bermain-main berlebihan, atau menyia-nyiakan pekerjaan. Semuanya dikerjakan dengan penuh ketenangan dan kesungguhan.

Setiap hari, beliau berangkat membawa tongkat, tali, dan kawanan kambing. Setiap sore, beliau pulang dengan langkah mantap dan hasil kerja yang sempurna. Orang-orang yang melihatnya tidak tahu bahwa anak muda itu kelak akan menjadi Rasul yang mengubah dunia, tetapi semua yang mengenalnya sepakat bahwa tidak ada seorang pun di Makkah yang lebih jujur, lebih tenang, dan lebih dapat dipercaya daripada Muhammad bin Abdullah.


About PENDIDIKAN UNTUK NEGERI

The Dreamnews Alor Community is a community established on February 12, 2022, by six founders: Mukmin, Asmar, Bunda, Dhian, Tyadiana, and Hadat. Its main goal is to improve literacy and numeracy for children in remote areas of the country, especially in regions far from the city and with limited access to education. The community focuses on the fields of education, social issues, religion, politics, and other areas.

0 Reviews :