DREAMNEWS ALOR

Banom NU Alor Gelar Santunan Sosial di Momen Hari Santri Nasional 2025

Perjalanan Dagang Rasulullah SAW ke Negeri Syam dan Pertemuan dengan Khadijah binti Khuwailid #Bagian 23

 


Ketika Rasulullah SAW berusia dua puluh lima tahun, kehidupan beliau memasuki babak yang penting dalam perjalanan sebelum diangkat menjadi Rasul. Pada masa itu, beliau telah dikenal luas di kalangan masyarakat Quraisy sebagai seorang pemuda yang jujur, amanah, dan memiliki kepribadian yang tenang. Reputasi itu menyebar bukan hanya di antara kerabatnya, di kalangan para pedagang dan bangsawan Makkah. Salah satu yang mendengar tentang ketulusan dan kejujuran beliau adalah seorang wanita terhormat bernama Khadijah binti Khuwailid, seorang saudagar kaya raya yang memiliki banyak kafilah dagang dan dikenal sebagai pengusaha sukses di kota Makkah.

Khadijah memiliki kebiasaan menyewa orang-orang terpercaya untuk membawa barang dagangannya ke negeri Syam, sebuah wilayah yang makmur dan menjadi pusat perdagangan di masa itu. Ia membutuhkan seseorang yang dapat dipercaya sepenuhnya untuk mengurus perniagaannya di sana, sebab perjalanan ke Syam bukanlah hal kecil. Perjalanan itu panjang, melewati lembah, padang berbatu, dan jalur perdagangan yang sering dipenuhi oleh kafilah dari berbagai negeri. Di tengah kebutuhan itulah, Khadijah mendengar nama Muhammad bin Abdullah, pemuda yang dikenal dengan sebutan Al-Amīn  yang dapat dipercaya.

Khadijah kemudian mengutus seseorang untuk menemui beliau dan menawarkan pekerjaan membawa barang dagangannya menuju Syam. Rasulullah SAW menerima tawaran tersebut dengan senang hati dan rasa tanggung jawab yang besar. Khadijah juga mengutus seorang budaknya bernama Maisarah untuk menemani beliau dalam perjalanan, sekaligus mengawasi dan membantu di sepanjang jalan. Sebelum berangkat, kafilah besar itu dipersiapkan dengan rapi, membawa berbagai jenis barang dagangan dari Makkah seperti kain, rempah, minyak, dan wewangian, yang sangat diminati oleh para pedagang di Syam.

Perjalanan menuju Syam memakan waktu berminggu-minggu. Sepanjang jalan, Muhammad SAW memperlihatkan akhlak yang luhur dan sikap tenang. Maisarah, yang menjadi saksi perjalanan itu, menyaksikan bagaimana beliau selalu menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik dan memperlakukan setiap orang dalam rombongan dengan sopan dan penuh hormat. Beliau tidak pernah berselisih, tidak pernah bersuara keras, dan selalu sabar dalam menghadapi kesulitan perjalanan. Setiap kali berhenti untuk beristirahat, beliau turut membantu menyiapkan perbekalan dan tidak bersikap seperti seorang majikan terhadap Maisarah.

Ketika kafilah itu tiba di wilayah Syam, mereka disambut dengan ramah oleh para pedagang setempat. Nabi Muhammad SAW mulai menjalankan urusan dagang dengan hati-hati dan bijaksana. Beliau menawar dengan jujur, tidak menipu dalam timbangan, dan selalu menyebut harga dengan adil. Para pedagang Syam kagum dengan kejujuran dan cara berdagang beliau yang berbeda dari kebanyakan pedagang Makkah lainnya, yang sering menaikkan harga atau menyembunyikan cacat barang. Dalam waktu singkat, barang-barang dagangan Khadijah terjual habis dengan keuntungan yang jauh lebih besar dari biasanya.

Maisarah menyaksikan kejujuran dan ketegasan beliau dalam setiap transaksi. Tidak hanya itu, Maisarah juga memperhatikan beberapa hal luar biasa selama perjalanan. Ia melihat bahwa saat Rasulullah SAW beristirahat di bawah pohon, bayangan pohon seakan condong menaungi beliau dari panas matahari. Ada pula seorang pendeta di wilayah Bushra yang memperhatikan mereka ketika melintas. Pendeta itu menanyakan siapa orang muda yang duduk di bawah pohon tersebut, lalu berkata kepada Maisarah bahwa tidak pernah ada yang duduk di bawah pohon itu kecuali seorang nabi yang diutus oleh Allah kelak. Maisarah menyimpan semua hal itu di dalam hatinya.

Setelah semua urusan dagang selesai dan keuntungan diperoleh dengan jumlah yang tidak biasa, Muhammad SAW dan Maisarah pun kembali ke Makkah. Sesampainya di kota itu, Maisarah segera melaporkan kepada Khadijah segala sesuatu yang terjadi selama perjalanan. Ia menceritakan kejujuran, kelembutan, dan keberhasilan Muhammad SAW dalam berdagang. Ia juga menyebutkan tentang tanda-tanda yang ia lihat di sepanjang perjalanan  bagaimana Rasulullah selalu dilindungi dan diperlakukan dengan penuh rasa hormat oleh semua orang yang mereka temui.

Khadijah mendengarkan laporan itu dengan penuh perhatian. Ia kagum dengan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dan semakin yakin bahwa beliau bukanlah pemuda biasa. Keuntungan besar yang diperoleh dalam perjalanan itu juga membuat Khadijah sangat menghargai kemampuan beliau dalam berniaga. Dari rasa kagum dan hormat itu, tumbuhlah rasa simpati dan kekaguman yang lebih dalam. Khadijah merasa bahwa di antara banyak orang yang pernah bekerja untuknya, tidak ada satu pun yang memiliki akhlak sebaik Muhammad bin Abdullah.

Setelah beberapa waktu, Khadijah memutuskan untuk mengenal beliau lebih dekat. Melalui perantara sahabatnya, Nafisah binti Munyah, ia menyampaikan perasaan kagum dan keinginannya untuk menikah dengan Muhammad SAW. Saat itu, beliau belum menikah dan masih hidup sederhana bersama pamannya Abu Thalib. Setelah mempertimbangkan dan meminta pendapat keluarganya, beliau pun menerima lamaran tersebut.

Pernikahan antara Muhammad SAW dan Khadijah binti Khuwailid berlangsung dalam suasana penuh kebahagiaan. Khadijah saat itu berusia empat puluh tahun, sementara Nabi Muhammad SAW berusia dua puluh lima tahun. Pernikahan mereka menjadi awal dari rumah tangga yang penuh keberkahan dan ketenangan. Khadijah menjadi pendamping setia, penopang dalam perjuangan, dan pelipur hati di setiap kesulitan yang beliau hadapi di masa-masa selanjutnya.


About PENDIDIKAN UNTUK NEGERI

The Dreamnews Alor Community is a community established on February 12, 2022, by six founders: Mukmin, Asmar, Bunda, Dhian, Tyadiana, and Hadat. Its main goal is to improve literacy and numeracy for children in remote areas of the country, especially in regions far from the city and with limited access to education. The community focuses on the fields of education, social issues, religion, politics, and other areas.

0 Reviews :