
Tahun Gajah – Pertanda Besar dari Langit
Sekitar tahun 570 Masehi, Mekah digemparkan oleh sebuah peristiwa dahsyat,
pasukan gajah pimpinan Abrahah dari Yaman hendak menghancurkan Ka‘bah. Dengan
pasukan besar, kuda, gajah, dan senjata, mereka ingin mengalihkan pusat
peribadatan dari Mekah ke gereja megah di San‘a. Namun, Allah menjaga rumah
sucinya. Saat pasukan mendekat, datanglah kawanan burung Ababil membawa
batu-batu kecil dari neraka. Batu itu menghantam mereka hingga binasa.
Peristiwa itu tercatat dalam Al-Qur’an, Surah Al-Fil. Tahun terjadinya
peristiwa itu kemudian dikenal sebagai ‘Āmul Fīl – Tahun Gajah.
Di tahun mulia itulah, seorang anak lahir yang kelak membawa cahaya Islam
bagi seluruh umat manusia.
Malam yang Penuh Cahaya
Malam kelahiran Nabi Muhammad SAW begitu istimewa. Menurut riwayat,
Aminah ibunda Nabi merasakan kehamilan yang ringan, tanpa beban berat seperti
kebanyakan perempuan. Ketika hari kelahiran tiba, langit Mekah seakan
memancarkan cahaya lembut.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa pada malam itu:
- Istana Kisra di
Persia retak empat belas menara.
- Api abadi kaum
Majusi yang sudah menyala lebih dari seribu tahun tiba-tiba padam.
- Danau Sawa
mengering.
Itu semua pertanda bahwa sebuah peradaban lama akan runtuh, digantikan
cahaya risalah baru.
Lahirnya Sang Pemimpin Umat
Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabi‘ul Awal Tahun Gajah (sekitar
20 April 571 M menurut sebagian ahli sejarah). Ia lahir dalam keadaan yatim,
karena ayahnya, Abdullah bin Abdul Muththalib, wafat sebelum kelahirannya.
Kelahiran Muhammad disambut penuh suka cita oleh kakeknya, Abdul
Muththalib. Sang kakek segera membawanya ke Ka‘bah, menggendongnya dengan penuh
haru, dan memberi nama Muhammad, yang berarti orang yang terpuji.
Nama ini tergolong baru bagi masyarakat Arab, seolah sudah menjadi tanda
kenabian.
Sambutan Penduduk Mekah
Kabar kelahiran Muhammad menyebar cepat di Mekah. Banyak yang terpesona
dengan bayi yang wajahnya bercahaya. Kaum Quraisy kala itu tidak menduga bahwa
anak yatim ini kelak menjadi Nabi terakhir.
Bidan yang membantu persalinan, Syifa binti Auf, menyaksikan
keajaiban-keajaiban kecil di malam itu. Aminah sendiri menceritakan bahwa ia
melihat cahaya keluar dari dirinya, hingga menerangi istana-istana di Syam.
Makna Spiritual Hari Kelahiran
Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah momentum besar:
- Allah
menurunkan manusia pilihan untuk membimbing umat dari kegelapan menuju
cahaya.
- Kelahiran Nabi
adalah rahmat bagi semesta alam, sebagaimana firman Allah dalam Surah
Al-Anbiya:107, “Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan
sebagai rahmat bagi semesta alam.”
- Peristiwa ini
menjadi pengingat bahwa setiap awal kehidupan adalah peluang untuk membawa
kebaikan.
Penutup
Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah titik awal perjalanan panjang
seorang manusia pilihan yang mengubah wajah dunia. Ia lahir dalam
kesederhanaan, tumbuh dalam kesunyian, lalu diangkat Allah sebagai Nabi
penutup.
0 Reviews :
Posting Komentar